Senin, 22 Agustus 2011

Garis Lurus, Jalan Paling Simple

Ruang kuliah umum di Lantai 15 Gedung Yustinus Universitas Atmajaya Jakarta masih sepi, tetapi peristiwa penting akan terjadi beberapa menit lagi.

Jam baru menunjukkan pukul 09.00 pagi. Kuliah umum belum dimulai. Daoed Joesoef, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 1978-1983, sudah hadir di antara kurang dari sepuluh orang peserta dan panitia. Suara alumnus Universitas Sorbonne berusia 85 tahun ini menutup semua kebisingan.

Saya menoleh ke belakang dan melihat Daoed Joesoef berdiri dekat pintu.

Meninggalkan tempat duduk dan mengulurkan tangan kepadanya untuk berkenalan, saya sadar bahwa pria yang pernah menjadi orang penting di bidang pendidikan di republik ini pasti akan mengatakan sesuatu kepada saya.

“Apa yang membuat bapak tetap berpikiran jernih di usia 85 tahun?”

“Saya selalu menggunakan otak saya,” katanya. Dia mengakui bahwa penglihatannya mulai berkurang, namun dia tetap membaca, sekalipun itu dilakukan perlahan-lahan dan berulang-ulang.

Iqra

Iqra artinya “bacalah!”

Sebagai seorang Muslim, Daoed Joesoef mengatakan dalam kuliah umum 15 Agustus bertema “Sikap Kreatif di Zaman Edan” bahwa dalam Surat Al-Alaq terutama ayat 1-5 (QS 96:1-5) Jibril mendesak Muhammad sampai tiga kali untuk membaca mengikuti Jibril:

1. Read! In the Name of your Lord, Who has created (all that exists),
2. Has created man from a clot (a piece of thick coagulated blood).
3. Read! And your Lord is the Most Generous,
4. Who has taught (the writing) by the pen (the first person to write was Prophet Idrees (Enoch)),
5. Has taught man that which he knew not.


Ketika Muhammad sedang retret agar bisa menghadapi situasi kacau-balau pada zamannya, jelas Daoed Joesoef, lima kalimat pertama yang merupakan wahyu pertama yang diturunkan kepada Muhammad ini menunjukkan bahwa Islam itu agama rasional: membaca, mengetahui bahwa manusia diciptakan dari segumpal darah (biologi dan kimia), sadar bahwa Allah mengajar manusia untuk menulis, dan Allah mengajarkan kepada manusia apa yang tidak manusia ketahui.

Tetapi pengetahuan saja tidak cukup, kata Daoed Joesoef. Dalam bagian lain di Alquran, Allah menyuruh Muhammad untuk meminta ilmu, katanya.

“Ilmu ini berkaitan dengan otak,” kata Daoed Joesoef, “dan Descartes adalah orang pertama yang mengaitkan kedua hal ini.” Menurut Rene Descartes (1596-1650), kata Daoed Joesoef, apa yang diinderai itu jangan cepat-cepat disimpulkan.

Setelah menyangsikan apa saja yang diinderai dan yang dipikirkan, Descartes mengatakan, “Cogito ergo sum” sebagai kenyataan yang tidak bisa disangsikan lagi. Apakah hubungan antara “cogito” (saya berpikir) dan “sum” (saya ada) ini merupakan “jalan paling simple?”

Garis Lurus

Hukum garis lurus dalam “simple.ology” karya Mark Joyner merupakan jalan paling simple dan paling jelas.

Hukum ini sudah diketahui bahkan sebelum Masehi khususnya dari definisi garis lurus (buku pertama, definisi 4: A straight line is a line which lies evenly with the points on itself) yang diberikan oleh Euclid, “Bapak Geometri” Yunani asal Aleksandria, dalam karyanya berjudul “Elements.”

Euclid (sekitar tahun 300 sebelum Masehi), kata Daoed Joesoef, pernah ditanyai oleh Ptolomeus, raja Mesir, apakah ada jalan pintas untuk mengetahui “Elements.” Namun Euclid mengatakan: “Bahkan untuk raja, tidak ada jalan pintas.”

Jika tidak ada jalan pintas, maka hubungan antara “cogito” dan “sum” pasti berada dalam koordinat kartesius (Renatus Cartesius, nama Latin untuk Rene Descartes) di titik nol. Dan jika iqra (membaca) adalah mendengar sang penulis mengajar pembaca melalui tulisan, maka hubungan antara “pengetahuan sang penulis” dan “pengetahuan pembaca sejauh pembaca mengerti ajaran sang penulis sepenuhnya” juga mesti berada di titik nol.

Apakah titik nol merupakan imajinasi, bengkel pikiran, tempat semua informasi dimasukkan dan diproses secara kreatif sebagaimana telah diutarakan oleh Napoleon Hill? Jika YA, maka masuklah ke titik nol untuk “bersikap kreatif” dalam menghadap zaman sekarang ini yang oleh Daoed Joesoef disebut “zaman edan.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar